Sore itu kami di sanggar, datang seorang wanita mengantarkan surat. Surat saya terima, kemudian saya buka. Kepala suratnya BEM KM UGM, ditujukan kepada Ketua UKM Pramuka, perihal undangan, dan kegiatan yang dimaksud diskusi teknis aksi 1000 massa satu tahun pemerintahan SBY. What on Earth?!! Mengundang Pramuka dalam kegiatan temu teknis demo?

Memang sudah semingguan ini di kampus tersebar rencana aksi yang akan dilakukan BEM itu, rencananya dilakukan tanggal 20 oktober besok, detil rencananya tanya anak-anak BEM. Tertarik? Tidak banyak selain keinginan untuk mendokumentasikan lawakan dan keangkuhan yang ada (seperti yang sudah saya lakukan). Yah, daripada menjelaskan bahwa mengajak Pramuka demonstrasi sama bodohnya dengan mengajak simpanse berenang saya lebih memilih membicarakan demonstrasinya.

Ya, demonstrasi adalah satu cara penyampaian pendapat, dan tentunya dijamin oleh UUD pasaln28 E ayat dua dan tiga (yang dulunya merupakan satu-satunya isi pasal 28 konstitusi kita). Adanya menyebutnya pesta dari demokrasi itu sendiri. Suatu kebebasan untuk menyatakan kekecewaan dan kepedihannya terhadap kondisi yang ada, jika semua saluran penyampaian pendapat yang ada sudah tidak berguna. Ya, tentu saja klausa terakhir tidak ada di dalam Undang-Undang, dan tidak perlu dijelaskan. It just make sense, Itu masuk akal, titik.

Mari kita renungkan lagi bagaimana kondisi kita saat ini.

Di masa apa kita saat ini? Masa ketika penyampaian informasi tidak dikendalikan oleh departemen penerangan tetapi oleh para editor surat kabar, produser berita tv, dan beberapa moderator kaskus. Bisakah kita melemparkan kritik tanpa khawatir akan keselamatan kita dan keluarga kita? Kita tidak perlu terlalu khawatir, kecuali pembunuhan beberapa orang seperti di Aceh dan Munir, selama tidak menyentuh hal-hal tabu seperti kemerdekaan papua atau aceh, atau mengungkap masa lalu kelam petinggi TNI, BIN, BAKIN, dijamin anda selamat. Lihat saja, berapa banyak diantara kita yang dengan mudahnya menyatakan bahwa presidan kita tidak banyak berguna, termasuk Kolonel Aji (yang tidak sepantasnya berbicara sebagai kolonel tapi sebagai Aji saja).

Nah, dengan kondisi seperti itu haruskah kita masih melakukan demonstrasi lagi? Melihat konteks demonstrasi besok, isinya adalah kekecewaan terhadap kinerja pemerintahan SBY, tentu kita sudah menyatakannya dimana-mana, berulang kali, tanpa gangguan, dan tidak dibatasi. Lihat saja hasil perang antara pencitraan SBY dan opini publik, SBY yang berpengalaman sukses sebagai perwira di lapangan dan di kantor (baca ini atau ini) kini di cap sebagai Jendral kantoran yang sembunyi di balik meja. Tapi kita tidak mendapat kondisi yang lebih baik khan? Mau tidak mau, kuta harus bertanggung jawab atas keputusan kita memilih (atau membuat dia terpilih lagi dengan tidak memilih). Kita masih harus menikmati 4 tahun kepemimpinannya, jika anda masih menyebutnya kepemimpinan.

Tapi itu hak kita sebagai warga negara seperti diungkapkan dalam UUD! Itu adalah argumen yang sangat jitu. Betul, itu adalah hak anda sebagai warga negara dan saya tidak menggugat keabsahannya. Tapi pantaskah? Lihat saja klub-klub motor, mereka bermotor bersama-sama memenuhi jalanan, tidak ada peraturan yang dilanggar di sini (kecuali beberapa lontaran makian dan mungkin kontak fisik). Tapi mengingat betapa tidak bergunanya aktivitas ini , dan kemungkinan orang terganggu karenanya, pantaskah ini dilakukan? (tidak ada hobi yang harus berguna, esensi hobi adalah ketidakbergunaannya, jika berguna kita menyebutnya β€œkerja”)

Mempertimbangkan yang dilakukan oleh BEM sebelumnya dan besok, demonstrasi ini tidak lebih dari seperti upaya anak lima tahun yang mencari-cari perhatian. Orang bisa menilai, apakah tangisannya dinilai cukup layak untuk dituruti atau tidak. Mungkin lebih baik tidak dituruti supaya anak ini belajar bertanggung jawab atas keputusannya sebagai bangsa.

Oh ya, jika ingin berdemo besok jangan lupa bahwa BEM secara de facto hanya merepresentasikan sebagian kecil mahasiswa ugm, jadi lebih baik secara moral lebih baik anda berganti nama menjadi BEM UKM (Unit Keluarga Mahasiswa) UGM. Dan jangan lupa untuk kontemplasi sejenak benarkah aksi yang anda lakukan secara moral tepat?

Berikut komentar yang mampir di fb:

King Fahd:

ini baru guyonan segay eh segar…

Ongkara Bayu Tadung Lemah:

mbuh… saya tidak ingin berkomentar… (tapi nyatanya komentar juga…)
pemilu kemarin pilihan saya sudah jelas… tidak memilih SBY dan kroni2nya… Presiden kok cengeng… masih sempet curhat ini itu… malah di tengah kondisi buruk masih… sempet bikin album… kurangkah gaji sebagai Presiden hingga harus bikin album lagi…???
wekekekekekekek…

Aswan:

seger bacanya dit hihi..

Dimi:

Aksi => rawan dengan asyobiyah (tolong penulisan nya dibenarkan jika salah) suatu kelompok agar dianggap peduli dengan suatu kondisi yang sedang terjadi. 

*terinspirasi oleh tulisan2 Dr.Haedar Nashir (dosen FISIPOL UMY/Ketua PP Muhammadiyah)

Sayah:

@ semua: Mohon maaf kalo link-nya gak muncul, gak tau kode html.
@ Dimi: Ashabiyah kamsudna.
Berniat ngeprint & tempelin di depan BEM.

King Fahd:

ada banyak cara yang ditempuh orang ataupun sesuatu, untuk menunjukkan eksistensi. 

di bangsa makhluk halus, sering ada penampakan
nah, sebaliknya di bangsa makhluk nonhalus, ditempuhlah cara-cara seperti itu.

…mengingat menimbang dan seterusnya, sesuatu yg disebut di atas itu menganggap bahwa dia ada komandan seluruh mahasiswa, mentang2 organisasinya dipimpin oleh orang berlabel presiden mahasiswa. turunannya, ketika mau aksi, diajaklah mahasiswa2 lain untuk bergabung. tanpa melihat siapa dirinya dan siapa yang diajak.

bagaikan mengajak beruang menari jaipong

– saatnya mewacanakan kembali : bukan Badan Eksekutif Mahasiswa, tapi UKM Polprak alias Politik Praktis –

Sayah:

Unit Keluarga Mahasiswa, dibawah Forkom UKM kekeke….

Christida:

huee .. dawa banget tulisanmu mas …
aku gg mudeng masalah BEM e .. 

tapi yg pemerintahane SBY mw gimana lagi ?? itu pemimpin pilihan bangsa .. mau gg mau harus terima apapun dampaknya …

…kalo demo cari bahan yang lebih oke .. emang kita semua kecewa tapi jika memposisikan diri sebagai presiden SBY, bisakah melakukan yang lebih baik di tengah kritik2 dan tekanan dari berbagai pihak ? belum lagi masalah yg menyangkut hubungan dengan luar negeri … hmft ..

Dimi:

Thanks koreksi tulisan nya.

Aji N Pakha:

tulisan bagus mas

Tyok:

β€Ž”mengajak Pramuka demonstrasi sama bodohnya dengan mengajak simpanse berenang”
Pramuka = simpanse?
Gak ding, bukan itu intinya.
…Memang sudah jauh beda dibanding BEM masa Anies Baswedan.
King Fahd:
jamane anies baswedan itu bukan bem. mereka adalah senat mahasiswa. kualitas aksi dan kredibilitasnya jauh lebih mumpuni. pola pemilihan dan kualitas calonnya pun yg terbaik. produknya ya anies baswedan itu. nah..lihat kondisi sekarang. bem… yg ada sekarang itu eranya ketum partai segitiga biru dan csannya yg sekarang duduk manis di gedung yg katanya terhormat itu. 

yo sangatlah konyol ketika orang2 bem itu mau mngadakan demo dg maksud ‘mngkritisi’ dengan pangkal ujung ‘mnghujat’ dan menjelek2an pemerintahan yg sekarang. entah mereka sadar atau tidak, bahwa yg akan mereka hujat adalah orang tua mereka sendiri: para pendiri bem.

Dari sumber yang kubaca, ide-idenya dan kawan-kawan tentang organisasi eksekutif mahasiswa berkembang jadi BEM seperti sekarang ini, CMIIW.
Ekspresi kekritisan dengan demo seperti hari Rabu besok, atau seperti Hardiknas kemarin, gimana mau ‘…bunyi’? Bukan cuma mereka saja yang demo, dan kritik-hujat sekarang gak mesti harus di jalanan. Kalau niatan demonya dengan isinya tidak nyambung, buat apa.

Iyoum:

hahaha…
menggelikan sekali.
terus terang kami golput saat pilpres putaran kedua karena masalah domisili.
walopun golput bila kami pny kesempatan menggunakan hak kami tak akan memilih yg sekarang ini.
@Mas Faaz n Tiyok, ideologi ato faham, (ad…uh, apa ya yg lebih sederhana istilahnya), mind set yg dibawa BEM skrg
sudah jauh berbeda dg masa Kanda Anies Baswedan otomatis komunikasi politik antarzaman tidak efektif.
malah sekarang berbalik. Ingatkah, BEM skrg sudah pny driver parpol tertentu?!
@Adit, BEM digolongkan pd kelompok kepentingan (KK) karena peranannya
sbg alat kontrol terhadap negara dlm ranah aktor intermediary. namun, bila KK ini
misinya berubah menginginkan perubahan dg jalan demonstrasi, maka
KK ini berubah mjd kelompok penekan pemerintah. (Dimi n Putra, luruskan bila pndapat ini melenceng)
@All, satu hal yg masih mengganggu otak kami,
bukankah pihak DIRMAWA sudah membekukan BEM dari segi pendanaan?
sejauh mana perkembangannya?
Dimi:
Betul mb ning,wah JPP banget nih πŸ™‚

King Fahd:

hyahaha
jadi teringat pemira 2007, bikin partai dengan modal dengkul dan komposisi gado-gado dari merah, putih, biru, kuning, ijo, sampai bening dengan tujuan cuma 1 : menggulingkan kekuasaan bulat hijau
eniwe betewe baswe
tambah konyol keti…ka kita ribut ngalor ngidul kayak gini, tapi yg orang2 itu gak dengar
dit, taq juga orang2 bem atawa yg pernah di bem biar ikut bersuara
ini diskusi juga kok
itu jika mereka cukup berani adu argumen via tulisan

Om Bayu:

melu nimbrung entuk ora kie’?
dadi ngene gondeng lan sadulur sedoyo…
hahahaahaaa… :)) (durung-durung kok wes ngakak) 

pandangan yang bagus mengenai esensi demo, jadi kalo para pendemo itu paham esensi sebenarnya demonstrasi maka, mereka pa…sti menemukan jalan yang lebih baik daripada harus turun ke jalan, teriak-teriak, bawa spanduk, atau kardus yang di tulisin dengan tulisan2 berbagai macam bahasa (termasuk bahasa yang elek), menggunakan jas almamater (yang menurut mereka menunjukkan eksistensi) yang bagi saya hanya untuk pamer saja (kalo ketangkep aparat, kan yang malu almamater), belum lagi menuh-menuhin jalan.

Sebuah ironi yang pernah saya dengar waktu berpapasan dengan para mahasiswa pendemo di jalan malioboro, para pengendara dan tukang becak “grenengan” kayak gini “Oalah mas-mas, urip wes susah, arep liwat dalan we kok isih digawe susah” artinya Oalah mas-mas, hidup sudah susah, mau jalan saja kok dibikin susah.
Jadi sebenernya mereka (pendemo) berjuang demi kebebasan rakyat? atau malah berjuang bikin rakyat susah (susah berjalan)?

kayaknya pada ga pernah ikut pramuka kali ya, jadi ga ngerti maksudnya perjuangan…(pramuka penuh dengan historis dan kiasan perjuangan) hahahahaaa…. πŸ˜€

–>Happy Learning<–

King Fahd:
@gondheng
analogi yg sama untuk organisasi yg berbeda
hahaha
Om Bay:
@gondheng : hahahaahahaaa…. wakakakakaaaa… 

*tinju seribu bayangan mode on*

pengen berbagi pengalaman : 

kekuatan alam yang paling DAHSYAT yang bisa menggagalkan segala aktivitas kita, segala kegiatan kita, sgala pekerjaan kita, baik dari seorang pelajar sampai dengan seorang Presiden sekalipun tidak akan sanggup men…gatasinya.
“MULES” adalah jawabannya, yakin dech, sesibuk apapun kita, meski lagi demo semangat2nya, kalo perut terasa mules pasti berhenti teriak2…

Iyoum:
dari obrolan di atas saya mengambil kesimpulan
(pikiran usil, jail dan rada nakal)
Pramuka = Simpanse berenang
Pramuka = Beruang jaipongan
Pramuka = Penuh kiasan perjuangan
…sing ora tau melu Pramuka mumet membaca tulisan ini..
wkwkwkwwk…. “SESAT PIKIR”

Pandhu Radityo:

Daripada nonton demo yg isinya kadang jelas kadang gak,tapi kebanyakan g jelasnya,,mending nonton bernard,udah jelas ceritanya. .
Haeee. .
Hahaha. .

Christida:

beruang cacat itu .. hhahahaaa ..
masak kalah dari pinguin .. wwkwkwkkkk ..

Ongkara Bayu Tedung Lemah

ckckck…
menanti perkembangan demo nanti siang…
apa yang akan terjadi ya…??? mantap menggitkah…???
atau malah hendak mengigit apa daya gigi tak punya…
weakakakakakak…
…@Kak Iyoum… mantap kak… begitulah…
weakakakakakakak…

Raden Bramandika Adi Utama

@Kak Adit : Wah…menarik nih tulisanny..
hahaha.. Sory kak adit bru comment (bru ada wktu baca noteny skrg..wkekekek)
bru liat berita pagi ini.. para BEM’rs (julukan yg suka nge-BEM, hahahaha..ben apik wae)..udah mulai pada demo euy pagi i…ni..
Pada ga ujian tengah smester apa ya ? apa jangan2 ujian tengah smesterny mempraktekkan demo smua ?? wkwkwk…
Yaah…sy akui sy BEM jg (kan td ada yg nanyain kan minta ditag yg anak BEM? hehehe), walau bukan setingkat Univ dan hanya BEM Fakultas sja..
Mungkin Sy adlh salah satu anggota BEM yg terkadang sdikit “membelot” doktrin dr Ketua BEM sy dan tman2 seangkatan BEM sy, baik BEM di Fakultas apalagi tingkat Univ (nah lho..?), khususny dlm hal turun ke jalan utk berdemo.
Menanggapi perihal surat itu, yaa jgn pada ber-suuzan lah..Mungkin yg ngirim n buat ntu surat ga tau klo PRAMUKA kan bukan UKM Polprak (meminjam istilah barunya kak Faaz, red…) kak..Hehehe.
Dgn kita tidak datang pada rapat itu sudah cukup menunjukkan kapasitas kita bukan utk itu (demo, red.).. Klopun nanti ada yg nanyain knp PRAMUKA tidak ada perwakilanny sama sekali dalam rapat tersebut, kita sudah puny dasar knp kita tidak mau ikut., tidak hanya PDR saja yg bisa menjawab itu, tetapi smua anggota setidakny sdikit tau knp kita tidak mau demo. Sy rasa gitu aj udah cukup kq.
yaa klo mau lebih ekstrim lg sih, klo mau konfirmasi aja, membuat surat resmi dr UKM PRAMUKA kpd institusi pengirim surat tersebut. Agar dikemudian hari mrk lebih menyadari posisi mrk itu ap di Univ ini skrg, terkhusus pada UKM (Kan UKM-UKM bukan dibawah BEM KM UGM lg skrg). Dgn surat resmi itu harapanny ketika kedepan ada undangan2 ga jelas itu (jelas sih sbenernya, demo, haha), mereka tidak mengirimkan surat itu lagi ke kita. Itu saja kak..
@Cristida : Yupz. stuju.Posisikan qta coba klo sbgai pemimpin..setidakny di organisasi kita masing2 kayak HMJ-LK atau UKM, udah baikkah kita..
Jangan sampai isiny cuma menggunjing saja tp kita yg ikut demo sndiri ga bisa nyelesaikan masalah2 kecil di organisasiny masing2.Ckckck.. (nasehat ini berlaku pada diri sy sndiri jg kq..hehe)
@Kak Faaz : yaa wajarlah kualitasny beda.. Orang2 organisatoris zaman dulu emang rata2 terkadang jauh lebih baik dari masa kini.
Apalagi Pemira 2009 kmrn di tingkat Univ KPRM UGM Pusat tidak mencantumkan persyaratan minimal IP agar bisa mencalonkan diri menjadi DPF, dan Ketua BEM KM UGM..Sungguh ironis memang. Usulan Sy sbgai Ketua KPRM FEB Pusat tidak terlalu digubris oleh Banwaslu UGM Pusat maupun KPRM UGM Pusat perihal persyaratan..(Alasannya sih para partai2 itu pada menolak keras jika dibikinkan peraturan sperti itu… Jd tambah heran aja, Banwaslu UGM Pusat dan KPRM UGM Pusat itu punya wawenang apa sih kok bisa2ny malah tunduk ama partai2 itu ?? Klo sy mah, yg ada yg mencalonkan harus tunduk sama peraturan KPRM FEB Pusat yg Sy pimpin wktu itu, whahaha)
Memang IP bukan satu2ny syarat.., tapi apa mau kalian dipimpin oleh orang yang (maaf, red.) “bodoh” dlm hal akademikny?? (hhaha..cukup dijawab sndiri2).
Setidakny IP itu adalah bentuk tanggungjawab paling pertamany ketika kita kuliah sbgai mahasiswa kpd orang tua kita yg telah bersusah payah meng-kuliahkan kita..huufhht… Jd, wajarlah jika kewajiban utamany aj masih agak terbengkalai, skrg dibebani utk memimpin di organisasiny..Yaa solusiny mungkin yg keluar demo aja mulu’..haha
@Kak Iyoum : hahaha…bukan rahasia umum lg BEM di tk Univ dan bbrp BEM di fakultas (Tp BEM fAkultas sy ngga lho) ada “sdikit” sokongan dana utk operasional mrk dr bbrp parpol..
Tp sy lupa parpol apa kak.. Sabodo amat sy mah kayak gitu. Soale ga bakalan kebagian jatah hot moneyny nih…hahahhaa :))
oIA ya ya, kykny masih dibekukan tuh danany dr pak haryanto..hha..Tp ga tau deh detik ini gimana kelanjutan kasusny.
Tanya aja langsung ama ketua BEM KMnya kak. :-p
Setau sy sih, selama mrk belum mendapatkan dana dr pihak rektorat, mrk usaha sndiri kak..entah itu dgn iuran oleh bbrp orang di BEM atau nyari sponsor atau nyari sumber dana yg tidak mengikat lainny kak. Tp pastiny sy kurang tau..
@Kak Tyok : waduh…analoginy simpanse nih…hahhaa πŸ˜€
Klo kata dosen sy ya, ini ibarat kita mengirimkan surat bertuliskan “assalamu’alaikum wr wb” kpd yg nonmuslim. Dan tau apa reaksiny orang yg menerima surat tersebut ?? ia langsung merobek-robek surat tersebut, dan membuangny ke tong sampah di dpn si pengirim surat tersebut (Kepala Akademik fakultasqu, red.)..Hahaha.
Itu sama saja si pengrim surat tersebut lalai mempelajari latar belakang si penerima surat tersebut termasuk hal-hal kecil sperti itu, sehingga dosen tsbt merasa tersinggung, apalagi itu hal yg berkenaan dgn kepercayaan/ideologi.
Nah kasus yg dituliskan di note ini, kira2 asumsiny sedikit sama lah.
Sayangny kak Adit kayakny terlalu baik nih menerima surat tersebut..hha πŸ˜€
Om Bay:
Mgkin biar ank2 bem atau partai2 kmpus itu tau kalo qta bukan UKM dbwh bem, bkn UKM Polprak, lbih baik ddpan SB dtulis ky gt kali ya… Hehehee.. πŸ˜€
pdahal klo mw brjuang dmi rakjat, ad cra yg lbih baik lho, drpada mngerahkan massa bwt demo… brjam2, mending mengerahkan massa bwt ngumpulin dana sosial.
Bayangkan kalo 1000 massa yg dkrahkan d jogja masing2 urunan 10rbu, trus dkumpulin, trus dgabung dg massa yg ad dkota2 seluruh indonesia (33 propinsi coba) yg juga mengerahkan massa, wuuuiiiihh…buanyak bro. Trus uangny dsumbang untuk membantu rakyat tidak mampu.
Apalagi klo pengerahan massa itu rutin tiap bulan, belum lg agenda2 demo yg kcil2, dalam setahun udah ngumpul brapa miliar coba?
ITU BARU NAMANYA MAHASISWA BERJUANG UNTUK RAKYAT, MAHASISWA YANG SUPER DAN LUAR BIASA.
Dan lagi, pahalanya besar bget kan tuh, mbantu orang2 tidak mampu, kaum2 duafa.
Drpada turun ke jalan cuma buat teriak2 g jelas, bw2 bndra,spnduk brtuliskan mcm2, nyusahin pengguna jalan, bikin macet, bkin panas suasana kota, berisik, membwa jargon membela rakyat…trnyta bnyak rakyat yg ntn, tp mreka g tau perjuangan ap it n untk siapa..
Halooo…oo… Perjuangan seperti apakah itu? Tanya knapa!
Memberi yg terbaikkan lebih bgus n indah drpada meminta2 dg ngotot2.
–>Happy Learning<–See more
King Fahd:
woke
jangkrik satu masuk kembali
bram, klo bikin surat resmi itu malah gak lucu sama sekali
pepatah berkata
anjing menggonggong kafilah naik kuda
…nah lho…
cukuplah untuk mewacanakan dan menghembus2kan biar tambah ramai, gak perlu pakai surat resmi. emang pramuka udah gak punya kerjaan po, mbalesi surate bem?
biarin aja
klo toh suatu hari tidak sengaja bertemu dengan orang2 itu dan menanyakan hal tersebut, jawab saja : ‘kami cukup tahu diri tentang siapa kami dan apa kapasitas kami…’ (sambil bergaya ala preseden sebeye..:D)
pepatah jepang berkata, ‘isoo rumongso ora mung rumongso iso’
nah, lagi-lagi, mari mewacanakan bubarkan bem, dan ubah mereka menjadi ukm polprak. dimana kita bisa mengubahnya? mau gak mau lewat kongres. katanya, kongres mahasiswa itu forum tertinggi (meskipun jadinya cuma kayak arisan).
strateginya : buat partai, ikut pemira, sasarannya orang2 apatis yg gak suka sama bem. orang2 incumbent itu suaranya cuma 4000 kok. paling mentok juga 5000. masih ada sisa 20ribu lebih suara mahasiswa ugm. targetnya : dapat suara terbanyak. otomatis bisa dapat kursi di DPM n DPF banyak juga. di kongres, tata ulang AD ART Keluarga Mahasiswa. bahwa bem itu bukan siapa2. mereka sama seperti ukm. ekstremnya, bekukan bem! bahwa yg lebih punya kuasa itu adalah lembaga perwakilan. dengan kata lain, hidupkan kembali model senat mahasiswa (era anies baswedan dkk).
lantas siapa yg mau mengakomodasi perjuangan beasiswa dsb? ya senat lah…
catatan kecil : jikalau ukm2 se gelanggang mau urun rembug dan mengerahkan anggotanya untuk ikut ramai dalam pemira, bukan hal mustahil, incumbent itu akan tumbang.
itu klo mau perang lawan bem dengan cara2 bem. itung2 biar gak arogan lah
hahah
Om Bay:
Krik..krik..krik… Jangkrik bangkok masuk..krik.
@gondeng :
yak setuju dg pmbntukan senat mahasiswa.. Hehehe..
Ayo bikin senaat.. πŸ˜€
…kalo saya lebih suka gayanya alm.gusdur, lawong cuma surat k bikin repot..hahahaha.
Yo,pramuka jangan mw dajak politik, klo skdar silaturahmi main2 k sanggar c blh2 aj. Tp kalo udh bwa2 misi politik, n ngrasa jadi atasan ukm, nanti dulu, qta organisasi yg bda jauh mas/mbak!
Tapi aq k jadi brtanya2 ya, seingatku bem mulai “pedekate” sm pramuka sejak 2007 lho, pdahal sbelum2ny g prnah lho… Kok bisa ya? Aneh?
King Fahd:
“hyahaha
jadi teringat pemira 2007, bikin partai dengan modal dengkul dan komposisi gado-gado dari merah, putih, biru, kuning, ijo, sampai bening dengan tujuan cuma 1 : menggulingkan kekuasaan bulat hijau “
2007 aq melu pemira
…slogane : GANYANG PARTAI B*NDERAN !
wkwkwk
Sayah:
Laporan terbaru: Demonstrasi tersebut tidak sempat menyebabkan Ibu2(&mbak2) Polwan turun tangan meskipun beberapa keranda bertuliskan “dosa…” terbakar. Salam untuk Brigadir Erly, Briptu Arum, dan Bripda Justitia! Oh ya, anak lima tahun tersebut tidak malu minta diantarkan pulang oleh Pak Polisi yang dengan sigap dituruti Pak Polisi.
Wednesday at 14:29 Β· LikeUnlike
Octavian Bp Case close πŸ˜€
King Fahd:
sinopsis cerita malam ini :
seorang mahasiswa yang katanya aktivis dengan semangat membara bercerita kepada teman satu pondokannya. di hari 20102010 ini dia sudah melakukan hal yang sangat luar biasa. berdiri di tengah teriknya matahari yg s…edang mengarah ke garis balik selatan. di tengah panasnya pantulan aspal, membawa selembar kertas berisikan luapan hati ketidakpuasan atas penyelenggaraan pemerintahan yg dipimpin sang jago nyanyi itu.
dengan gerak tangan yang menari ke kanan dan ke kiri, layaknya orator handal -meskipun malah jadi terlihat seperti wayang kulit- dia hendak menunjukkan bahwa dia adalah seorang generasi terbaik bangsa. yang mau turun ke jalan demi mengutarakan kekritisan pemikirannya untuk kemajuan bangsa dan negara ini.
di depannya, dua orang tetangga kamarnyan menyaksikan tingkah polahnya, tidak kuasa untuk menyela luapan dan semburannya.
”ini lah saya…mahasiswa yang mau turun ke jalan..peduli terhadap bangsa dan negara. memperjuangkan kepentingan rakyat…saya bagian dari ribuan mahasiswa lain yang juga turun ke jalan, menyuarakan kepentingan kita semua…”, semburnya
satu setengah jam sudah. kronologis proses perencanaan aksi hingga undangan diskusi kepada organisasi kemahasiswaan lain diceritakan dengan gamblang dan tanpa basa-basi. hampir tanpa ada selingan intermezo sama sekali, kecuali denting uang logam dan tumbukan arang membara.
dalam keheningan setelah sang aktivis kehabisan nafas dan cerita, mas-mas penjaja angkringan memberanikan diri untuk bicara,
“tho… kw mau mrene wis adus durung?”
”durung…lha ngopo?”
”owalah … mulane warungku sepi…gak ono sing mrene kecuali kowe…
Sayah:
@Iyum tepatkah jika BEM menjadi Kelompok Kepentingan sementara saat ini mahasiswa tidak punya kepentingan apa2?

Ongkara Bayu Tedung Lemah :

entahlah…
entahlah…
entahlah…
weakakakakakakakakak…

Raden Bramandika Adi Utama:

β€Ž@Kak Adit : udaah tag aja tuh mas Qodar mantan Ketua BEM KM UGM, tag aja tuh. tag kin jg sekalian ketua BEM KM dan kroni2nya…
agar dia tersadarkan akan hal ini melalui note singkat-menggelitik ini..hehehe

Raden Bramandika Adi Utama:

btw anyway…istilah UKM Polprak kok jd makin terkenal ya disini…hahaha…:))

King Fahd:

klo memang lebih bnyak mengkritisi keijakan dsb, memang lebih cocok jadi UKM PolPrak. itung2 ngilangin kata ‘eksekutif’ yg bikin mereka jadi banyak tingkah.
catatan : mau sombong kok di dalam kampus
wkwkwkwk

Sayah:

Lha ya kepriwe, ora teyeng nge-tag sing dudu’ kanca kie Bram!